23 Maret 2015

RAGU MENGHALANGI IMPIAN



SALAM HEBAT UNTUK KITA YANG HEBAT
SUNARYA

Tidak terelakkan bahwa kita hidup di lingkungan sosial yang menuntut kita untuk sempurna. Seringkali kita terlalu banyak berpikir dan justru tidak melakukan apapun karena takut hasil dari pekerjaan kita tidak sesuai yang diharapkan. Tapi ternyata hal tersebut adalah hal yang salah, Kawan, karena akan membuat Anda diam di tempat.

Dilansir dari elitedaily.com, inilah beberapa hal yang mungkin sering Anda lakukan yang semakin menjauhkan Anda dari impian Anda.
  • Terus mengatakan pada diri Anda bahwa Anda tidak bisa
Manusia selalu memiliki kecenderungan besar dalam mengevaluasi lalu menyalahkan diri sendiri. Sangat mudah mencari kekurangan pada diri kita, dan kita seringkali mengabaikan sisi positif dan potensi yang kita miliki.

Mulai saat ini, cobalah untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal negatif dari diri Anda. Gunakan waktu yang Anda miliki untuk menemukan keahlian yang telah Anda miliki. Setelah itu, tekuni bidang-bidang tersebut hingga Anda bisa menghasilkan sebuah karya. Percayalah, hal ini bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan Anda.
  • Takut terhadap apa yang diakatakan oleh orang lain
Menuruti apa yang dipikirkan atau dikatakan orang lain tidak akan ada habisnya, dan akan membuat kita tidak bisa kemana-mana. Setelah Anda menemukan bidang yang paling Anda kuasai atau cintai, teruslah belajar dan raih suatu prestasi dalam bidang tersebut.

Hal ini mungkin akan membuat Anda terlihat arogan di mata orang lain. Mereka hanya belum mengetahui hal yang sebenarnya saja, Kawan, dan Anda juga tidak pernah diwajibkan untuk menjelaskan segalanya. Setelah Anda meraih apa yang Anda impikan, Anda bisa membuktikan pada mereka bahwa mereka salah dengan tetap bersikap baik dan rendah hati pada siapapun. Dengan begitu Anda sudah melakukan win-win solution, Kawan.
  • Tidak mau keluar dari comfort zone atau zona nyaman
Memiliki rutinitas yang stabil seringkali membuat kita merasa puas akan apa yang telah kita miliki. Namun bukankah hasil yang kita miliki bergantung dari usaha yang kita lakukan? Apakah Anda akan menjalani seluruh hidup Anda dengan hasil yang konstan, Ladies?

Jika jawabannya tidak, dan Anda ingin mendapatkan prestasi yang lebih dan lebih besar lagi, Anda bisa mulai beranjak zona nyaman Anda dan membuat pencapaian baru dalam hidup. Hal ini selain untuk kepentingan diri Anda sendiri, juga demi kepentingan orang-orang terkasih.
  • Takut terhadap judgement orang lain
Perasaan ini begitu mudah hinggap di hati pikiran kita ketika kita ingin melakukan sesuatu. Pada kenyataannya, those who mind don’t matter and those who matter don't mind. Orang yang kerap ikut campur dalam urusan kita biasanya justru tidak berperan dalam hidup kita, sedangkan orang-orang yang memiliki peran justru tidak peduli.

Tidak peduli dalam hal ini dalam arti bahwa mereka tidak peduli apa yang terjadi pada Anda, apakah Anda jatuh atau berhasil, mereka akan selalu ada di sisi Anda dan mendukung apapun yang Anda lakukan. Dan orang-orang itulah yang sebaiknya mendapat porsi lebih besar dari perhatian Anda.
  • Takut gagal
Perasaan ini juga sangat mudah menyerang dan menyurutkan langkah kita, dan ternyata hal itu wajar karena kita manusia. Tapi semua yang terjadi pada kita sebenarnya tergantung dari apa yang kita pikirkan. Jadi sebenarnya jika kita gagal, itu karena kita berpikir bahwa kita gagal.

Cobalah untuk berpikir positif dan katakan pada diri Anda bahwa Anda bisa meraih apa yang Anda inginkan. Selain itu, jangan terlalu fokus pada hasil yang ingin Anda raih, tapi konsentrasilah pada proses yang Anda jalani, bagaimana Anda bisa melakukannya dengan sebaik-baiknya, dan nanti hasilnya akan mengikuti.

SUKSES, BAHAGIAKAN DIRI SENDIRI DULU


Mungkin Anda sering mendengar quotation yang menyarankan Anda untuk tidak peduli pada terlalu banyak hal agar Anda bisa bahagia. Tapi jika memang demikian, maka orang yang paling bahagia di dunia ini adalah orang-orang yang cuek atau tidak peduli.
Dilansir dari elitedaily.com, terdapat quotation yang menyatakan bahwa orang-orang yang pandai adalah orang yang jarang merasa bahagia. Hal itu karena kepandaian mereka justru membuat mereka jarang merasa puas dengan yang mereka capai, dan hal ini bisa mengakibatkan rasa cemas dan menjauhkan dari kebahagiaan.
Tapi bukan berarti orang yang pandai atau cerdas tidak bisa bahagia. Terdapat beberapa cara untuk melatih pikiran agar bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran positif dan bisa menciptakan kebahagiaan.
Seorang peneliti bernama Shawn Achor telah menghabiskan 12 tahun melakukan riset dalam psikologi positif di Harvard University. Dari penelitiannya, Achor menemukan bahwa harapan dan optimisme adalah kunci dari kebahagiaan. Namun tentu saja hal ini tidak bisa kita dapatkan dalam semalam, perlu waktu untuk melatih diri kita.
Menurut Achor, kita bisa melatih pikiran kita dengan cara-cara sederhana seperti menyapa teman melalui media sosial, bersikap ramah dan baik pada setiap orang, dan menulis sebuah jurnal tentang hal-hal positif apa yang telah kita capai. Selain itu, jangan lupa berolahraga. Sayangi tubuh Anda dengan menjaganya tetap sehat.
Mulai sekarang, coba tanamkan dalam pikiran Anda bahwa bukan sukses yang membuat bahagia, melainkan sebaliknya, jika Anda bahagia, Anda akan menjadi orang yang sukses. Hal ini dibuktikan dengan adanya penelitian yang menemukan bahwa perusahaan dengan pegawai yang bahagia lebih produktif dari yang tidak.

8 Maret 2015

MENDAKI KESUKSESAN


Penakluk petama Mount Everest, puncak tertinggi dunia (8.848 m dpl) di Pegunungan Himalaya, Sir Edmund Hillary, pernah ditanyai oleh wartawan tentang apa yang paling ditakutinya saat menjelajah alam.

Dia lalu mengaku tidak takut pada binatang buas, jurang yang curam, bongkahan es raksasa, atau padang pasir yang luas dan gersang sekali pun!
Lalu apa yang ditakutinya? “Sebutir pasir yang terselip di sela-sela jari kaki,” jawab Sir Edmund.

Wartawan heran, tetapi sang penjelajah melanjutkan kata-katanya, “Sebutir pasir yang masuk di sela-sela jari kaki seringkali mejadi awal malapetaka. Ia bisa masuk ke kulit kaki atau menyelusup lewat kuku. Lama-lama jari kaki akan terkena infeksi, lalu membusuk. Tanpa sadar, kaki pun tak bisa digerakan lagi. Itulah malapetaka bagi seorang penjelajah sebab dia tidak bisa berjalan dan harus ditandu.”

Pembaca yang luar biasa,

Jika berbicara mengenai hewan buas dan jurang yang curam, tentu seorang penjelajah sudah memiliki persiapan dan latihan.Tetapi, seorang penjelajah mungkin tak memiliki persiapan saat sebutir pasir masuk ke sela jari kakinya. Dia bahkan cenderung mengabaikannya.

Jika direnungkan, apa yang dinyatakan Sir Edmund Hillary sebetulnya sama dengan orang yang mengabaikan masalah-masalah kecil. Lambat laun masalah tersebut menjadi semakin besar dan rumit bagaikan benang “ruwet.” Oleh sebab itu, mulai saat ini selesaikanlah masalah yang Anda anggap ringan dan sepele, karena jika dibiarkan maka hal tersebut bisa saja menjatuhkan Anda kelak.

Masalah, besar maupun kecil, tetap saja "masalah"—sesuatu yang menghambat kita mencapai tujuan dan harus segera diselesaikan. Segera instrospeksi diri Anda dan jadilahproblem solver bagi diri Anda sendiri.

Reedit dari Andrei Wongso

KEKUATAN CINTA



Apa motif yang ada di balik setiap penemuan besar, karya luar biasa, dan prestasi-prestasi spektakuler? Jawaban singkatnya, adalah CINTA. Lihat, bagaimana Taj Mahal yang indah itu dibangun sebagai ekpresi cinta. Kemudian, bukankah cinta pula yang melandasi pengabdian Bunda Theresa kepada kaum papa di Kalkuta, India?

Dalam skala yang lebih sederhana, motif cinta pula yang mendorong para suami untuk meraih berbagai prestasi. Begitu juga dengan besarnya rasa cinta seorang anak kepada orangtua—dan sebaliknya, orangtua kepada anaknya—telah menjadi kekuatan motivasi yang luar biasa mendorong, menyemangati bahkan melampaui berbagai keterbatasan. Singkatnya, ada tiga motif atau alasan yang menjadi pendorong terkuat semua keinginan manusia.

Yang pertama, adalah kekuatan harapan. Konon manusia bisa bertahan hidup selama 4 hari tanpa makan, bertahan 4 menit tanpa oksigen, tapi hanya dapat bertahan selama 4 detik jika hidup tanpa harapan. Bukankah harapan atas meningkatnya kualitas hidup yang lebih baik, yang telah membuat Anda mau melakukan apa yang sedang Anda kerjakan pada saat ini?

Kedua, kekuatan rasa cemas. Rasa cemas atau kekawatiran ternyata juga merupakan kekuatan pendorong yang luar biasa. Ketika Anda takut tidak lulus ujian, Anda tergerak untuk belajar lebih giat. Ketika Anda takut bisnis bangkrut, Anda akan bekerja keras dan melakukan berbagai upaya yang mungkin untuk meningkatkan penjualan. Ketika Anda khawatir anak terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak baik, Anda pun akan mati-matian menyekolahkannya ke sekolah dengan lingkungan yang bagus meskipun mahal. Bahkan rasa cemas atau rasa takut atas adanya kehidupan setelah kematian, mendorong sebagian besar manusia untuk melakukan berbagai kebajikan dan menghindar dari dosa.

Ketiga, kekuatan cinta. Inilah motif yang biasanya memberikan pengaruh paling besar. Bagi sepasang kekasih yang sedang kasmaran, mereka akan berlomba saling memberikan pengorbanan bagi pasangannya. Rasa cinta pada masa depan pula yang mampu membuat seorang pecandu narkoba berhenti dan memperbaiki hidupnya. Rasa cinta akan keluarga membuat seseorang rela bekerja lebih keras membanting tulang memeras keringat. Rasa cinta jugalah yang membuat seorang pemimpin berbuat adil, seorang ilmuwan berdedikasi, dan para guru mengabdikan waktu dan kesabarannya untuk mendidik.

Bukan hanya itu. Penelitian yang dilakukan oleh Institute of HeartMath di California, AS, membuktikan bahwa kesehatan dimulai dari cinta, dan cinta itu dapat mengurangi stres. Mereka menyatakan bahwa emosi/perasaan positif sangat penting bagi kesehatan kita semua. Secara sederhana: ketika seseorang merasakan cinta, mereka tidak hanya merasa senang dan bahagia, tetapi mereka juga memproduksi—salah satunya—DHEA lebih banyak, yaitu hormon yang mencegah penuaan, dan memberi kita perasaan vitalitas/muda.

Tapi bagaimana caranya agar dapat mengubah suasana hati dan perasaan kita? Ternyata jawabannya sangat sederhana. Menurut penelitian HeartMath, "Jika Anda secara sadarmengalihkan perhatian ke emosi yang positif, atau membiarkan pikiran Anda kembali ke pengalaman yang menyenangkan, misalnya, maka perubahan irama jantung akan terjadi dengan segera.” Fenomena yang sangat mengagumkan, bukan?

Intinya, mengutip mengutip kata-kata Friedrich Nietzsche (filsuf Jerman; 1844-1900): “He who has a why to live for, can bear almost any how." Mungkin itu juga salah satu kunci mengapa orang-orang sukses selalu kuat bertahan dalam menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan saat mulai merintis usahanya.

Jadi, jika pada saat ini Anda bertanya-tanya bagaimana caranya untuk mampu tetap bertahan dalam perjuangan/kehidupan ini, periksa kembali motif atau alasan mengapa Anda harus bertahan. Apa sesungguhnya alasan yang membuat Anda mau berjuang dan berkorban membangun usaha? Jika Anda sudah menemukan jawaban pertanyaan MENGAPA, maka soal BAGAIMANA-nya akan Anda temukan dengan sendirinya. Bahkan, jika MENGAPA begitu “besar”, maka soal BAGAIMANA akan menjadi “kecil”.

Reedit from Andrie Wongso

MENGGAPAI TUJUAN



Tujuan bagi sebuah usaha adalah hal yang ternyata mampu mengarahkan kita pada pencapaian-pencapaian yang luar biasa. Bagaimana caranya?

Hale Dwoskin, seorang penulis bestseller, dalam bukunya berjudul The Sedona Methodmenyebutkan beberapa hal tentang  cara menentukan tujuan agar bisa benar-benar tercapai.


1. Utarakan tujuan sekarang

Sebutkan tujuan Anda dengan jelas, detil, dan bisa terukur dengan tingkat pencapaian tertentu. Dengan begitu, kita akan bisa lebih realistis dengan apa yang menjadi tujuan usaha.


2. Utarakan  tujuan dalam kalimat positif

Masukkan dan tegaskan kalimat-kalimat positif tentang apa yang menjadi tujuan Anda. Pernyataan tujuan ini harus mencerminkan hasil akhir yang ingin dicapai. Namun, jangan sampai memasukkan kata yang mengandung unsur yang tidak diinginkan dalam proses mencapai tujuan tersebut. Misalnya, “Saya tidak ingin usaha saya gagal.”


3. Tujuan harus realistis

Meraih sebuah impian dan mencapai satu tujuan harus dilakukan step by step. Jika tujuan yang ingin dicapai tinggi, maka ada baiknya membuat ‘anak’ tujuan agar tujuan tinggi tersebut bisa tercapai langkah demi langkah.


4. Buat tujuan yang lebih fokus

Ringkas tujuan Anda dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Namun, pastikan Anda lebih fokus ketika menentukan tujuan tersebut pada satu hal. Ketika tujuan Anda fokus, maka dalam prosesnya Anda tidak akan dibuat bimbang oleh tujuan Anda sendiri karena harus menghadapi sebuah keputusan.

Jadi, tetapkanlah tujuan lebih baik, jelas, detil, positif, penuh semangat, sehingga kebahagiaan menjadi usaha yang sukses akan membawa kebahagiaan bagi Anda, keluarga, rekan bisnis, dan karyawan Anda.

Reedit from Andrie Wongso