Penakluk petama Mount Everest, puncak tertinggi dunia (8.848 m dpl) di Pegunungan Himalaya, Sir Edmund Hillary, pernah ditanyai oleh wartawan tentang apa yang paling ditakutinya saat menjelajah alam.
Dia lalu mengaku tidak takut pada binatang buas, jurang yang curam, bongkahan es raksasa, atau padang pasir yang luas dan gersang sekali pun!
Lalu apa yang ditakutinya? “Sebutir pasir yang terselip di sela-sela jari kaki,” jawab Sir Edmund.
Wartawan heran, tetapi sang penjelajah melanjutkan kata-katanya, “Sebutir pasir yang masuk di sela-sela jari kaki seringkali mejadi awal malapetaka. Ia bisa masuk ke kulit kaki atau menyelusup lewat kuku. Lama-lama jari kaki akan terkena infeksi, lalu membusuk. Tanpa sadar, kaki pun tak bisa digerakan lagi. Itulah malapetaka bagi seorang penjelajah sebab dia tidak bisa berjalan dan harus ditandu.”
Pembaca yang luar biasa,
Jika berbicara mengenai hewan buas dan jurang yang curam, tentu seorang penjelajah sudah memiliki persiapan dan latihan.Tetapi, seorang penjelajah mungkin tak memiliki persiapan saat sebutir pasir masuk ke sela jari kakinya. Dia bahkan cenderung mengabaikannya.
Jika direnungkan, apa yang dinyatakan Sir Edmund Hillary sebetulnya sama dengan orang yang mengabaikan masalah-masalah kecil. Lambat laun masalah tersebut menjadi semakin besar dan rumit bagaikan benang “ruwet.” Oleh sebab itu, mulai saat ini selesaikanlah masalah yang Anda anggap ringan dan sepele, karena jika dibiarkan maka hal tersebut bisa saja menjatuhkan Anda kelak.
Masalah, besar maupun kecil, tetap saja "masalah"—sesuatu yang menghambat kita mencapai tujuan dan harus segera diselesaikan. Segera instrospeksi diri Anda dan jadilahproblem solver bagi diri Anda sendiri.
Reedit dari Andrei Wongso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar