KOMPOR LISTRIK
SUNARYA
24 April 2013
23 April 2013
KATA- KATA BIJAK SANG TOKOH
SUNARYA
Dalam kehidupan ini, kita semua
mungkin pernah mengalami kegagalan. Namun apa maknanya? Perbedaan utama
antara orang yang benar-benar sukses dan gagal adalah sikap mereka
menghadapi kegagalannya. Bagaimana seharusnya sikap kita dalam
menghadapi kegagalan?
Berikut adalah 10 kata bijak dari para tokoh dunia tentang bagaimana seharusnya kita menghadapi kegagalan:
1. “Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan.” (John F. Kennedy)
2. “Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang datang bertubi-tubi.” (Orison Swett Marden)
3. “Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali ketika kita jatuh." (Confusius)
4. “Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.” (Thomas Alva Edison)
5. “Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni, orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.” (W.A. Nance)
6. “Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.” (Winston Chuchill)
7. “Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan.” (General Colin Powell)
8. “Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua, yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya.” (John Charles Salak)
9. “Kegagalan adalah sesuatu yang bisa kita hindari dengan tidak mengatakan apa-apa, tidak melakukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa.” (Denis Waitley)
10. “Kegagalan adalah satu-satunya kesempatan untuk memulai lagi dengan lebih cerdik.” (Henry Ford)
Tidak ada orang yang gagal namun yang ada hanyalah orang yang berpikir dirinya gagal. Gagal bukanlah satu kesalahan, kegagalan hanyalah sebuah proses menuju kesuksesan yang lebih besar.
3 HARI DALAM HIDUP
SUNARYA
Tiga hari dalam hidup
Hari pertama : hari kemarin.
Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang Kita rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat dan beristirahat dengan tenang,
lepaskan saja…
Hari kedua : hari esok.
Hingga mentari esok hari terbit,
Kita tak tahu apa yang akan terjadi.
Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba, dan belum tentu esok hari Kita merengkuhnya
biarkan saja…
Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup.
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri Kita untuk hari ini.
Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila Kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan hari esok.
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada Kita.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa Kita menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri Kita sendiri.
Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu
bingung, lakukan yang terbaik hari ini dan lakukan sekarang juga.
Hari pertama : hari kemarin.
Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang Kita rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat dan beristirahat dengan tenang,
lepaskan saja…
Hari kedua : hari esok.
Hingga mentari esok hari terbit,
Kita tak tahu apa yang akan terjadi.
Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba, dan belum tentu esok hari Kita merengkuhnya
biarkan saja…
Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup.
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri Kita untuk hari ini.
Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila Kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan hari esok.
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada Kita.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa Kita menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri Kita sendiri.
Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu
bingung, lakukan yang terbaik hari ini dan lakukan sekarang juga.
17 April 2013
PELUKLAH DIA
SUNARYA
Tak peduli berapapun usianya, sebenarnya yang dibutuhkan wanita di situasi apapun adalah pelukan.
Mengemban
kata emansipasi, wanita jaman sekarang yang ramah akan bantuan
teknologi mendadak jadi angkuh. Merasa bahwa bisa melakukan segala
sesuatu sendiri, lantas menutup diri dan tak membiarkan celah kasih
sayang merangkulnya.
Wanita, saat sedang sendiri berusaha menutupi
kesepiannya, menutupi titik lemahnya, dan menunjukkan seolah butuh
pria. Apabila ada masalah, mereka sekarang cenderung lari pada alkohol,
obat-obatan, jalan-jalan ke mall dan belanja gila-gilaan, atau ke salon.
Apakah dengan itu beban di hati akan hilang? Tentu saja tidak. Yang
jelas hilang ada uang yang dikeluarkan, entah berapa ratus ribu yang
melayang.
Apakah lupa akan obat yang paling mujarab untuk segala masalah? (baca: pelukan)
Mungkin
saja lupa, atau sengaja melupakan. Dengan alasan ingin move on, tidak
siap menjalin hubungan, atau masih ingin sendiri. Nggak heran kan, kalau
banyak wanita single yang saat ini bilang tak siap dengan komitmen.
Jauh di lubuk hati, sebenarnya wanita menyadari bahwa segala materi yang dimiliki tak cukup buat dirinya menghilangkan kecewa dan penat yang ada.
Jauh di lubuk hati, sebenarnya wanita menyadari bahwa yang dibutuhkannya adalah pelukan.
Dear sahabat wanita,
Setelah
membaca tulisan ini, pejamkan mata kalian dan katakan bahwa "aku telah
membebaskan hatiku dari rasa sakit dan kecewa, kini aku siap membuka
hati untuk cinta yang baru"
Buka hati yang telah lama dipaksa
tertutup itu. Biarkan diri Anda merasakan kembali kenyamanan pelukan,
biarkan diri Anda disembuhkan dengan obat mujarab yang efeknya jauh
mengalahkan pergi ke mall atau ke salon.
........................
Dear sahabat pria,
Apabila
Anda tak sengaja membaca tulisan ini, percayalah bahwa bukan materi
yang Anda berikan yang dapat membuat wanita mencintai kalian dengan
tulus dan dalam.
Adalah pelukan yang akan membuatnya sadar bahwa Anda adalah pasangan jiwanya...
Adalah pelukan yang membuat semua luka hatinya sembuh...
Adalah pelukan yang membuat semua kecewanya hilang...
Adalah pelukan yang membuat wanita tak selalu curigaan...
Adalah pelukan yang membuat wanita tak mudah cemburuan...
Adalah pelukan yang menanamkan kepercayaan dan kesetiaan di dalam hati wanita...
Adalah pelukan yang lebih berharga dari emas dan permata...
Adalah pelukan yang membuat hubungan semakin erat, bahkan lebih kuat menyatukan dua insan yang sedang jatuh cinta...
Adalah pelukan yang membuat hubungan jauh dari pertengkaran dan perselisihan paham...
Adalah pelukan yang membuat hubungan jauh dari segala perselingkuhan...
Adalah pelukan yang membuat cinta sejati itu tak pernah padam.
Wahai sahabat pria, lupakan segala minder dan ketakutanmu tak bisa membahagiakan pasanganmu. Karena pelukan akan mencukupi segalanya, seperti yang telah kukatakan kepadamu...
Mulai hari ini, pergi dan peluklah pasanganmu, saat kau bangun tidur, saat kau hendak bekerja, saat kau sedang emosi, saat kau punya masalah, saat kau bahagia, saat kau berlimpah harta, seluruh hidupmu, berikan pelukan untuk kekasih hatimu
Oleh: Agatha Yunita
MAU SEKOLAH ATAU JADI BUDAK?
SUNARYA
Beberapa waktu lalu, sebuah video pidato dari Erica Goldson di
Youtube menjadi begitu fenomenal. Ini menjadi semacam 'pidato pengakuan'
yang dilakukan siswi terbaik di sekolahnya itu.Sejak kecil kita dididik untuk mau
belajar. Semakin rajin mengerjakan pe-er, rajin belajar dan mendapat
nilai yang bagus saat ulangan, maka kita dinilai 'bagus'. Namun
seringkali kita lupa pada hakekat 'belajar' itu sendiri. Itulah yang
dirasakan oleh Erica.
Dalam pidatonya yang seharusnya menjadi momen membanggakan itu, Erica mengakui bahwa dirinya takut. Mengapa?
Erica
memang adalah siswi terpandai di sekolahnya. Ia memang selalu
mendapatkan nilai terbaik dan seharusnya bisa bangga dengan dirinya saat
mengucapkan pidato tersebut. Namun setelah direnungkan, ia mengakui
bahwa dirinya tidaklah lebih pintar dari teman-temannya.
Selama
ini Erica hanya menjalankan apa yang diperintahkan padanya. PR, ulangan,
dan aturan sekolah. Ia hanya mengikuti aturan tersebut begitu saja agar
ia terhindar dari hukuman, tidak lulus dan formalitas lainnya.
Kenyataan ini mungkin menunjukkan betapa rajin dan tertibnya Erica.
Setelah ini ia akan lulus, mendapatkan ijazah dan siap bekerja.
Namun
Erica adalah seorang manusia yang berpikir dan mencari pengalaman
hidup, bukan pekerja. Menurutnya pekerja adalah orang yang terjebak
dalam rutinitas dan sistem yang mengatur serta membatasi mereka.
"Sekarang,
saya telah berhasil menunjukkan kalau saya adalah budak terpintar. Saya
melakukan apa yang disuruh kepadaku secara ekstrim baik. Di saat orang
lain duduk melamun di kelas dan kemudian menjadi seniman yang hebat,
saya duduk di dalam kelas rajin membuat catatan dan menjadi pengikut
ujian yang terhebat." ujar Erica.
Semua
rutinitas pendidikan formal yang ia jalani membuatnya terbiasa untuk
tekun, namun tidak terbiasa untuk menyadari 'pelajaran' yang sebenarnya.
Hal inilah yang membuatnya takut untuk melangkah setelah kelulusan
tiba.
Dalam pidatonya, ia nampak menyesali karena semasa sekolah
ia seperti tidak 'hidup'. Saat temannya lupa mengerjakan PR karena sibuk
mengerjakan hobi mereka, Erica memang sudah siap dengan PR yang tuntas
dikerjakan. Saat teman-temannya membuat lirik lagu, Erica memang sudah
memiliki catatan pelajaran atau bahkan mengambil ekstra SKS.
Karena
sibuk belajar, Erica tak sempat memikirkan hobi dan hal apa yang
diinginkannya. Ia pun belajar hanya demi lulus, bukan sebenar-benarnya
belajar untuk mempersiapkan hidup di masa depan. Hal inilah yang menjadi
pengakuan terpendam Erica, betapa rutinitas sekolah ternyata membuatnya
kini terhenyak bahwa ia hanya belajar untuk lulus.
Pidato Erica
ini memberikan pelajaran bagi kita yang belajar, kita yang akan
membelajari dan kita yang akan memiliki anak-anak kita nantinya. Semua
orang memang butuh berprestasi, butuh bekal teori, namun jangan lupa
untuk memenuhi bekal hidup.
Masa muda adalah masa yang baik untuk
memiliki impian, memiliki apa yang Anda inginkan dan berusaha
mewujudkannya. Jangan terjebak dalam rutinitas sekolah yang
memenjarakan, namun imbangi dengan kehidupan sosial dan kehidupan untuk
Anda sendiri.
16 April 2013
PRIA SEJATI
SUNARYA
Memahami pria itu memang gampang-gampang susah. Terkadang mereka bisa
dengan mudah ditebak, dan tak jarang juga tebakan kita meleset.
Namun, mengetahui pria setia atau tidak itu mudah. Pria yang setia memiliki ciri-ciri sebagai berikut...
Menghormati dan menghargai wanita
Pria
yang setia tidak akan memperlakukan wanita seolah ia lebih unggul dan
ia berada di atas wanita. Ia akan menghargai setiap pendapat dan
perbedaan yang ada .
Pria yang setia
juga akan menghormati wanita dan menjaganya sebaik mungkin. Tidak
melakukan pelecehan fisik maupun verbal, serta ingin agar orang yang
disayanginya bahagia.
Bisa mengendalikan emosi
Pria
mungkin mudah marah saat tersentuh egonya, tetapi ciri pria setia
adalah bisa mengendalikan emosi dan tidak meledak-ledak saat marah. Ia
tahu benar kata-kata apa yang harus dipilih saat marah, dan memilih
melakukan sesuatu yang positif untuk menyalurkan emosi tersebut. Tidak
dengan mencaci, memaki atau bahkan sampai memukul.
Dia menepati janjinya
Apabila
sesekali ia datang terlambat, maka itu adalah hal yang wajar. Tetapi
pria setia cenderung selalu menepati janjinya pada Anda. Hal tersebut
menunjukkan kalau ia menghargai dan menjaga komitmen yang telah ia buat.
Seandainya
memang ia tak bisa memenuhi janjinya, ia akan terus terang
mengatakannya pada Anda dan mengajak Anda mencari solusi lainnya.
Dia tidak narsis dan haus perhatian
Pria
yang setia tidak narsis dan tidak haus perhatian. Mendapatkan perhatian
dari keluarga dan dari Anda saja baginya sudah cukup. Ia tak akan
mencari pujian dari wanita lain untuk merasa yakin bahwa ia tampan atau
patut untuk dicintai.
Ia sudah cukup percaya diri karena ada Anda di sampingnya. Dan itu cukup!
Dia merasa aman dan percaya diri
Pria
yang setia akan merasa aman dan percaya akan kemampuan dirinya. Ia tahu
benar apa yang harus dilakukan saat menghadapi masalah dan percaya
bahwa ia bisa memecahkan masalah tersebut.
Dia bukan tipe yang suka coba-coba
Ia
punya selera dan percaya pada pilihan seleranya. Ia bukan tipe pria
yang suka coba-coba dan haus untuk memuaskan keingintahuannya terhadap
wanita lain.
Ia juga tahu bahwa ia
tak akan mengorbankan pernikahan dan keluarganya demi seseorang asing
yang baru saja dikenalnya. Bukan berarti ia pengecut dan tak berani
ambil resiko lho. Dalam hal lain seperti pekerjaan atau bisnis ia
mungkin berani menempuh resiko, namun dalam hal cinta ia telah
menentukan pilihan yang sudah ia tentukan dan tak tergoyahkan.
Dia selalu bersyukur
Pria
yang setia adalah pria yang tahu bersyukur. Ia merasa puas akan apa
yang telah dicapainya dan menjaga semuanya karena ia percaya bahwa ini
adalah hasil usaha dan kerja kerasnya. Termasuk dalam hubungan, ia akan
berusaha agar hubungan tersebut tetap baik dan berhasil karena ia telah
mencapai apa yang telah diinginkan, yaitu mendapatkan hati Anda.
Nah kan, terbukti kalau ia adalah pria yang setia. Untuk apa Anda membanding-bandingkannya lagi dengan pria lain?
WANITA TIDAK LAYAK DISAKITI
SUNARYA
Seringkali wanita menangis karena pria, entah karena dikecewakan oleh
sikapnya, atau dilukai dengan perkataannya, bahkan ditinggalkan.
Melalui
sebuah pesan broadcast di Blackberry Messenger, renungan ini mungkin
sangat berarti untuk dibagikan pada seluruh sahabat agar lebih
menghormati dan menghargai wanita.
Suatu hari, seorang pria berdoa
dalam keadaan marah dan emosi. Ia sebal pada pasangannya yang
seringkali menangis dan memanfaatkan air mata di setiap perdebatannya.
Ia bosan. Sungguh bosan.
Tak mau terlibat dalam emosi yang negatif, iapun sujud dan berdoa, meminta pertolongan pada Tuhan.
"Tuhan, mengapa sih wanita sering menangis? Aku bosan dan jenuh melihat dan mendengarnya," keluh pria itu.
Jawab Tuhan kepadanya:
"Karena wanita itu unik. AKU menciptakannya tidak sama seperti kamu. Ia adalah makhluk yang istimewa.
KU kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anakmu kelak
KU lembutkan hatinya untuk memberimu rasa aman
KU kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia
KU teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat yang lain menyerah
KU beri naluri untuk tetap menyayangi walau dikhianati dan disakiti oleh orang yang disayangi
KU hembuskan kasih sayang agar ia bisa mencurahimu dengan perhatian
KU buat matanya lentik karena ia akan menjadi jendela kedamaian
KU buat senyumnya merekah seperti mahkota bunga untuk membuatmu tetap mengingat indahnya dunia
KU buat tangannya terampil untuk menjagamu agar tak pernah kekurangan
Tapi jika suatu saat ia menangis...
Itu
karena AKU memberikannya air mata untuk membasuh luka batin dan
memberikan kekuatan yang baru. Bukanlah sebuah tanda kelemahan dan
kekalahan."
Pria itupun tertegun sejenak. Diambilnya langkah
bergegas, dipeluk dan diusapnya air mata di pipi orang yang dicintainya.
"Aku akan membantumu menghapus luka batin itu..."
Jangan pernah menyakiti wanita...
3 April 2013
SINAR KECIL YANG TERANG
SUNARYA
Apakah Anda pernah merasa sangat kecil dan tidak percaya diri karena
kemampuan orang lain yang lebih hebat. Silakan baca artikel ini!
Saat
sebuah rumah diterangi oleh cahaya lilin, maka cahaya itu terasa tidak
ada artinya di siang hari, saat matahari memberi sinar yang lebih terang
dan cerah. Kehadiran cahaya lilin yang kecil seolah tidak ada artinya.
Demikian juga saat malam tiba, cahaya dari lampu-lampu yang lebih terang
membuat cahaya lilin seolah tenggelam. Seolah cahaya lilin kecil tidak
berarti apa-apa.
Tapi coba lihat bagaimana jika kondisi malam hari
dan terjadi pemadaman listrik? Sinar api kecil yang dipancarkan lilin
sangat membantu, sangat berarti dan dibutuhkan banyak orang. Sinar lilin
yang awalnya tidak berarti apa-apa menjadi sangat dibutuhkan dalam
kondisi tertentu.
Jika selama ini Anda merasa dalam kondisi yang
sama, selalu merasa tenggelam di antara kemampuan orang lain, sering
dipandang sebelah mata dan diremehkan. Apakah hal ini membuat
Anda tidak
percaya diri dan meragukan kemampuan diri sendiri? Apakah kurangnya
pujian dan pengakuan dari orang lain membuat hati Anda ciut?
Setiap
manusia punya kemampuan untuk berguna bagi orang lain. Janganlah sering
merasa bahwa orang lain lebih bersinar dibandingkan Anda, karena
sekecil apapun sinar Anda, tetap memberi manfaatnya untuk orang lain.
Tinggal bagaimana Anda memberi kesempatan pada diri sendiri untuk
membuktikan bahwa Anda bisa!
HIKMAH SI SOPIR ANGKOT
SUNARYA
Belajarlah tentang kehidupan dari orang lain, usia Anda tidak cukup
panjang untuk mempelajarinya seorang diri. Belajar kehidupan tidak
selalu dari orang kaya sukses atau motivator. Anda bisa mempelajari
segala hal tentang hidup dari orang biasa, misalnya saja supir angkot.
Saya
sering menggunakan jasa angkot, sehingga sering menemukan hal-hal unik
yang tidak akan saya jumpai bila menggunakan jasa transportasi lain.
Para supir angkot juga memiliki karakter yang berbeda, ada yang penyabar
dan suka mengajak ngobrol penumpangnya, ada juga yang galak dan ketus.
Dari semua hal tentang angkot, hal paling mengesalkan adalah angkot yang suka ngetem
atau berhenti lama untuk mencari penumpang. Bagi penumpang yang sudah
ada di dalam angkot, menunggu penumpang lain akan menjadi hal
membosankan. Tapi dilihat dari segi supir angkot, mereka memang butuh
penumpang untuk kejar setoran. Ditambah lagi, makin banyak orang
menggunakan sepeda motor, makin sedikit orang menggunakan jasa angkot.
Satu
hal yang saya pelajari dari para supir angkot adalah seringnya terjadi
faktor keberuntungan. Saya sering melihat bahwa supir angkot yang tidak
ngotot menunggu penumpang dalam jangka waktu yang lama, justru lebih
banyak mendapat penumpang. Semakin sering sang supir ikhlas dan
menjalankan angkot tanpa ngetem, ada saja penumpang yang naik dan turun bergantian sepanjang rute.
Faktor
keberuntungan mungkin bukan kata yang terlalu tepat, keikhlasan untuk
menyerahkan hasil kerja setelah berusaha adalah kuncinya. Hal yang sama
juga bisa terjadi pada kita. Lihatlah, berapa banyak orang ngotot yang
tidak pernah mencapai ambisinya karena terlalu ngotot sehingga tidak mau
mendengar saran dan kritik dari orang lain.
Tetapi lihatlah
orang-orang yang selalu ikhlas serta berusaha sekuat yang dia bisa,
hasil yang dia peroleh seolah ada saja dan tidak berhenti-berhenti.
Tarik napas Anda, Kawan. Rezeki setiap orang sudah disiapkan, tugas
Anda adalah menggapainya dengan ikhlas agar Yang Maha Kuasa bisa melepas
rezeki yang sudah disiapkan dengan mudah untuk kita.
BANGKIT DARI TITIK NOL
SUNARYA
Hampir semua orang memiliki impian yang menjadi pemicu semangat, hidup
lancar tanpa masalah, rumah tangga harmonis, kebebasan finansial,
karier di puncak, atau bisnis berkembang. Namun manusia hanya bisa
berencana. Perhitungan adakalanya meleset jauh dari harapan. Kegagalan,
apapun bentuknya, tentu mengecewakan. Namun kesanggupan untuk bangkit
menjadi penentu keberhasilan. Masalahnya seberapa siap seseorang
mengelola emosi untuk kembali bangkit dan meraih kesempatan berikutnya.
SAAT MERASA TAK BERHARGA
Jajak
pendapat yang dilakukan GH Indonesia terhadap 100 orang (dengan
berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan) menunjukkan: 38%
responden membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bisa mendapatkan
semangat kembali. Bahkan ada yang memerlukan waktu hingga hitungan
tahun. Sedih, marah, kecewa dan stres tidak bisa terhindarkan saat
mengalami kegagalan. Seperti yang dirasakan Siti Rizkiani Nuria
Putri/Kiki (27), saat bisnis katering yang dikelola bersama beberapa
orang rekannya, mengalami kebangkrutan. Kiki mengaku perlu waktu
beberapa tahun sebelum kembali berani membuka bisnis baru. “Mengalihkan
usaha tidak semudah yang dibayangkan,” ujar Kiki. Terlebih selain modal
yang ia tanamkan di bisnis tersebut cukup besar ia dikhianati oleh
partner bisnis yang ia percaya.
Kehilangan sejumlah uang dalam
jumlah besar memang menyesakkan, tapi terbelit utang ratusan juat juga
memusingkan. Itulah yang dialami Aurora (35)-(nama samaran, tidak
bersedia menyertakan foto) “Saya sempat mengalami mental breakdown yang
parah berbulan-bulan,” ujar Aurora yang terlilit utang kartu kredit
hingga 280 juta rupiah. Di saat hampir bersamaan, ia juga harus
menghadapi perceraian.
Bagaimana jika mengalami kegagalan karena
sebab yang tidak diketahui? Tetap saja menyisakan rasa resah. Seperti
Aninditya Kumala Aprilia (28), karyawati swasta yang kini sedang
merintis usaha, saat gagal mencapai target karier yang diimpikan, dan
justru mengalami mutasi pekerjaan. Ia butuh waktu cukup lama untuk
memikirkan dan ‘menerima’ hal di luar perhitungannya itu.
Tidak
hanya kegagalan di bidang pekerjaan atau bisnis saja yang membuat hidup
rumit. Dwi Mauliyati (29), pegawai negeri sipil, mengalami stres selama
beberapa bulan saat rencana pernikahannya batal. “Memang keputusan
membatalkan adalah kesepakatan bersama, dan saya tahu itu yang terbaik,
tapi tetap saja itu artinya sebuah kegagalan,” kata Dwi. Begitu juga
yang dialami Ainun Niswati Chomsun (39) founder Akademi Berbagi saat
menghadapi perceraian. Dunia terasa runtuh baginya. Ainun membutuhkan
waktu hingga beberapa tahun untuk menata hatinya kembali.
Menurut
Rustika Thamrin, S.Psi, psikolog keluarga dari Brawijaya Women and
Children Hospital sekaligus Director of School of Empathy Indonesia
mengungkapkan sejauh mana seseorang bisa menghadapi stres dalam
menghadapi masalah karena kegagalan tergantung dari faktor diri dan
lingkungan saat seseorang dibesarkan. “Seseorang yang dibesarkan di
lingkungan yang mengutamakan kesempurnaan bisa jadi saat gagal merasa
dirinya tidak berharga. Bagi orang tersebut, kegagalan identik dengan
dosa besar,” ujar psikolog yang biasa dipanggil Tika ini. Seberapa lama
kondisi itu berlangsung? Tika mengatakan tergantung yang bersangkutan.
Ada yang singkat karena ingin segera maju.
Tetapi ada juga yang
butuh waktu lama untuk melepaskan emosi. Saat terpuruk seseorang merasa
dirinya dipandang sebelah mata. Stres bisa bertambah saat lingkungan
sekitar bereaksi dengan cara yang salah. Seperti ingin menunjukkan
empati tapi ujungnya malah mengganggu. “Di saat itulah orang harus bisa
membaca situasi. Banyak orang berniat untuk empati tapi justru malah
menggganggu. Contohnya banyak bertanya untuk menunjukkan kepedulian,
tapi itu justru membuat orang semakin sedih,” ungkap Tika. Hal itu
dialami Dwi yang sempat tidak mau bertemu keluarga besar untuk
sementara, karena malas mendapat pertanyaan atau komentar yang itu-itu
saja.
DUKUNGAN ORANG TERDEKAT, PENTING!
Pelepasan
emosi memang diperlukan. Namun Tika mengingatkan untuk bisa
mengekspresikan emosi sesuai dengan cara dan waktu yang wajar dan bisa
diterima oleh orang lain. Saat mengalami keterpurukan orang terdekat
yang biasanya menjadi tempat berkeluh-kesah. Orangtua, pasangan dan
sahabat menjadi pilihan untuk berkeluh kesah.
Sebanyak 39%
responden menyatakan dukungan pasangan menjadi kekuatan untuk bertahan
menghadapi masalah. Orangtua dan sahabat juga berperan sama. Meski
demikian tidak jarang saat mengalami kegagalan ada juga yang sukar
berterus terang pada orangtua karena takut menyusahkan. Dwi dan Aurora
mengalaminya. “Saya memilih bicara dulu dengan tante tentang sebelum
bicara pada orangtua. Pertama karena saat itu saya tinggal bersama
tante, kedua karena pada dasarnya masalah ini berat karena ada beban
menjaga perasaan keluarga juga,” tutur Dwi.
Sementara Aurora
justru awalnya memilih untuk tidak bicara pada siapa-diapa. Terlebih
pada orangtua, karena tidak mau menyusahkan. Tapi masalah bertambah
runyam saat debt collector meneror ke kantor dan ke rumah. “Solusi
datang dari teman kantor yang pernah mengalami hal serupa. Dia menjadi
tempat menumpahkan keluh kesah sekaligus membantu mencari jalan keluar,”
kata Aurora. Berusaha menyelesaikan masalah sendiri tidaklah salah,
tapi Tika berpendapat manusia juga harus mau memberi dan menerima.
Mungkin
Anda tak mau bercerita karena tak mau menyusahkan orangtua, tapi banyak
orangtua yang justru senang karena merasa dibutuhkan,” ujar Tika.
Support orangtua tidak akan hilang.
BANGKIT LAGI
Kelalain
memperhitungkan strategi jadi sumber masalah. “Saya rasa kegagalan yang
saya alami didasari oleh ambisi yang tinggi dan ini adalah pemikiran
yang salah,” ujar Aninditya.
Begitu juga Auorora. “Saya euforia
memakai kartu kredit, sementara di saat yang sama saya tidak memiliki
income tetap. Saat income saya terhenti, terjadilah ‘subsidi silang’,
jadi saya mengambil sisa limit kartu kredit A, untuk membayar B, setelah
mentok saya apply kartu kredit lagi, sampai jumlah kartu kredit saya
ada 8, dan tagihan kartu kredit saya mencapai 280 juta. Di saat saya
dalam kondisi tanpa pendapatan,” cerita Aurora.
Kegagalan memberi
banyak pelajaran. “Dulu saya merasa tidak bisa hidup sendiri. Ternyata
saya bisa, walaupun tidak mudah saat mengikuti perjalanan untuk menuju
ke sana,” ujar Ainun. Ia mengakui banyak hal yang bisa diambil jadi
pelajaran seperti perlunya kemampuan untuk mengelola emosi lebih baik
lagi. Untuk Kiki dan Dwi kehati-hatian jadi perhatian utama. Apalagi
dalam membangun kepercayaan terhadap seseorang. “Sebenarnya sedari awal
saya tahu dia posesif. Tapi saat cinta sedang berbunga-bunga saya
percaya dia akan berubah. Namun nyatanya tidak begitu,” ujar Dwi.
Mengenali
masalah adalah langkah awal yang baik untuk memperbaiki kesalahan
sebelum bangkit kembali. Sebanyak 95% responden percaya akan adanya
kesempatan kedua, namun 73% responden mengakui kesempatan tersebut belum
menghampiri mereka. Sama halnya untuk bangkit dari keterpurukan, untuk
berhasil meraih kesempatan kedua pun diperlukan andil dari diri sendiri.
Mengenali sumber masalah adalah langkah awal yang baik. Selanjutnya
adalah kesadaran memperbaiki diri. “Nasihat atau saran secanggih apapun
jika yang bersangkutan tidak bergerak akan percuma, karena hanya kita
sendirilah yang bisa menolong diri sendiri,” kata Tika.
Bangkit
dari masalah bisa lebih mudah jika tidak sampai mengalami trauma.
Sebanyak 10% responden menyadari jika trauma menghalangi mereka untuk
mendapat kesempatan kedua. “Orang yang trauma membutuhkan bantuan lebih,
karena setelah mengubah paradigma, ia memerlukan dorongan untuk
melakukan tindakan,” ujar Tika. Dan ini biasanya datang dari ahli
seperti psikolog. Aurora mengaku sempat didampingi psikolog selama
beberapa bulan. Begitu juga dengan Ainun yang mencari pencerahan dengan
berkonsultasi pada psikolog. “Saya sempat mengikuti workshop Neuro
Linguistic Programming (NLP). Di sana saya belajar untuk lebih memahami
diri dan orang lain,” ujar Ainun. Dia sempat mengalami masa-masa enggan
bersosialisasi padahal Ainun termasuk orang yang supel.
Kiki
mengalami trauma untuk kembali berinvestasi. “Modal saya besar sekali.
Saya takut jika menanamkan modal lagi akan kembali disalahgunakan,” ujar
Kiki.
Kendati tidak trauma, stres yang dialami tetap mengganggu
dan harus diselesaikan. “Saya sempat mengalami insomnia, tidur hanya dua
jam sehari. Efeknya fisik terganggu rambut rontok, wajah berjerawat,”
Dwi menuturkan. Ia sempat menyangkal sedang menghadapi masalah besar.
Tapi saat ia melihat fisiknya berubah, ia sadar ada yang tidak beres.
Sementara
Aninditya berusaha untuk konsentrasi dalam bekerja dengan tidak
membawa-bawa perasaan untuk mengatasi kekecewaan saat itu.Menurut Tika
momentum untuk bangkit justru terjadi saat manusia ada di titik paling
rendah. Menurutnya, Anthony Robbins, seorang life coach, pernah
mengungkapkan bahwa orang yang terpuruk ibarat pegas yang sudah terinjak
dan siap melontar kembali ke atas. Kesempatan kedua memang bisa dalam
bentuk impian yang sama ataupun berbeda. “Pada prinsipnya kita tak boleh
berhenti mencoba, tapi kita juga harus memiliki ilmu, meningkatkan
skill, dan juga memiliki alternatif dalam hidup,” kata Tika. Jalan orang
memang berbeda-beda. Untuk sampai di titik A ada yang tinggal lurus ada
yang harus berkelok-kelok dulu. Tika menerangkan, mungkin juga ada yang
tidak pernah sampai ke titik A tetapi menemukan titik B yang ternyata
lebih baik baginya.
Source : Good HouseKeeping Edisi Januari 2013 Halaman 84
SENYUMAN ADALAH PERHIASAN
SUNARYA
Di sebuah Sekolah Dasar, dilakukan penelitian mengenai pemahaman
anak-anak akan kecantikan. Mereka diberi sepuluh foto wanita. Sebagian
dari foto itu adalah artis terkenal yang berkali-kali dinobatkan sebagai
artis tercantik di dunia. Sementara beberapa foto yang lain adalah
potret wanita yang hidup sebagai masyarakat biasa.
Mereka diminta
untuk memilih satu foto wanita yang paling cantik. Dari semua anak, ada
satu anak yang tidak memilih artis-artis cantik dan terkenal. Dia dengan
penuh semangat dan percaya diri memilih foto seorang nenek tua yang
sedang duduk di pinggir jalan. Para peneliti bingung, apakah ada yang
salah dengan anak kecil itu? Bagaimana mungkin seorang nenek tua
dianggap cantik?
Saat peneliti menanyakan apa alasan anak itu
memilih nenek tua sebagai wanita yang cantik, dengan percaya diri, anak
kecil itu mengatakan, "Karena nenek ini tersenyum dan terlihat bahagia,
dia paling cantik di antara yang lain," ujarnya.
Kawan, cantik
tidak sekedar tampilan fisik atau banyaknya makeup mahal yang dipakai.
Cantik juga bukan masalah kulit kencang, tubuh langsing dan kulit putih.
Cantik adalah saat diri Anda yakin bahwa Anda cantik. Cantik adalah
saat Anda memberi senyum tulus. Sesungguhnya, senyum adalah kosmetik
terbaik pemberian Tuhan.
RAHASIA ORANG SUKSES
SUNARYA
Pernah bertanya-tanya mengapa Bill Gates atau Steve Jobs bisa menjadi begitu kaya dan membeli apa saja?
Semua
hasil yang dinikmati orang-orang hebat dan ternama itu bukan datang
secara instant lho. Kata orang, salah satu kunci kesuksesan adalah
melakukan beberapa kebiasaan-kebiasaan yang baik. Dan, para pesohor yang
sukses, selalu melakukan ketujuh hal ini sebelum meraih kesuksesannya.
Bangun pagi
Ingin
sukses? Ya harus bangun pagi. Jangan buang waktu dan terlambat dalam
segala hal. Anda harus tahu semua hal lebih awal daripada orang lain.
Banyak kok orang hebat yang berusaha bangun lebih pagi untuk sekedar
mencari informasi dan membaca berita-berita update tentang hal yang
terjadi di sekitar. Mereka menambah informasi dan pengetahuan demi
sebuah hasil yang kelak akan dipetiknya.
Ada passion dalam profesi
Bekerja
bukan hanya sekedar mengemban tanggung jawab dan menyelesaikan sebuah
hal sesuai dengan job desc. Tetapi bekerja haruslah disertai dengan
passion yang akan membantu membawa seseorang pada suatu tingkat yang
ingin ia capai.
Networking itu penting
Selalu
kembangkan networking di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.
Anda harus tetap ramah dan low profile. Rangkul semua orang yang baru
saja Anda kenal, karena Anda tak akan pernah tahu kapan Anda akan
membutuhkan mereka.
Pengetahuan sumber kekuatan
Apabila
Anda berhasil bangun pagi dan meluangkan waktu lebih banyak lagi,
jangan sia-siakan dengan berleha-leha dan hanya sekedar menikmati
sarapan pagi. Kuncinya adalah membaca dan membaca. Cari tahu banyak hal
tanpa terkecuali.
Karena pengetahuan adalah hal yang sangat
penting, maka jangan enggan untuk belajar hal-hal baru dan melunakkan
keras kepalanya Anda. Serap informasi dari mana saja dan tampung untuk
kemudian dipilah mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.
Mengatur waktu
Tak
ada orang sukses yang bekerja serampangan dan tanpa disiplin waktu.
Semua orang sukses tahu benar bagaimana memanfaatkan waktu, dan sangat
menghargai waktu. Untuk itu, pastikan Anda punya schedule tersendiri
yang akan membantu Anda mengatur waktu dan melakukan banyak hal tanpa
terlewatkan.
No pain, no gain
Tak ada keberhasilan
yang diraih tanpa pernah jatuh dan terluka terlebih dahulu. Setiap orang
yang sukses pasti pernah menghadapi kegagalan. Dan sebaiknya menghadapi
kegagalan tersebut haruslah dengan sikap yang legawa serta mau belajar
dari kegagalan.
Perfeksionis
Sudah selayaknya
seseorang yang ingin sukses selalu menjadi sosok yang perfeksionis. Ia
akan menginginkan segala hal berjalan dengan sangat baik dan nyaris
sempurna. Ia benar-benar berusaha agar semuanya tidak ada yang terlewat
dan sampai gagal.
Tidak sulit kan menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa Anda pada puncak kesuksesan di atas?
2 April 2013
SUNARYA, AKU MASUK ITB
“Assalaamu’alaikum. Jawaban-Mu ternyata BIUS. BIUS adalah beasiswa yang
memberikan harapan bagi terciptanya pemerataan pendidikan di Indonesia….
Saya sangat terbantu dengan adanya BIUS. BIUS adalah jembatan Saya
menuju matematikawan sejati. BIUS berbeda dengan beasiswa lainnya…. Yang
membedakannya adalah penerimanya diberikan seminar motivasi agar bisa
berkarya di masyarakat sebagai agent of change…. Saya berterima kasih
untuk BIUS. SALAM HEBAT UNTUK KITA YANG HEBAT.”
”Selebaran
itu BIUS. Sunarya, itulah nama Saya.... nama yang penuh arti.... SUka
berkata beNAR dan terpercaYA. Nama panggilan AYA, Arti Yang Abadi....
Dalam bahasa Sunda bisa disebut AYA-AYA WAE.... yang artinya ada-ada aja.... karena memang orangnya ada-ada aja. BIUS, Beasiswa ITB Untuk Semua, merupakan program yang sangat super.... Saya
rasa beasiswa ini bisa merangkul semua putra-putri potensial dan
bercita-cita tinggi di seluruh Indonesia. Saya menulis catatan ini untuk
menceritakan sekilas cerita yang Saya alami before and after
Saya mengikuti program ini.... Beberapa bulan yang lalu ketika ITB
hanya masih berupa institut impian, hanya berupa asa yang berkilauan
terpendam di kalbu dan Saya pun hanya siswa dari SMA terpencil, SMAN 1
Telagasari, Saya
mencari banyak informasi seluruh beasiswa universitas.... Salah satunya
universitas terkemuka di Indonesia.... Tetapi tidak lolos.... Saya
tidak merasa putus asa karena kuatnya resultan gaya tarik semangat untuk
meraih cita-cita.... Hingga beberapa waktu Saya pun mulai kelelahan mencari informasi-informasi tersebut....
Di samping sudah merasa lelah, Saya merasa dunia tidak adil dikala
teman-teman Saya bisa masuk universitas dengan mulusnya tanpa tes bakat
(baca: cukup tes finansial saja). Akan tetapi, Saya berusaha untuk
membuang jauh-jauh pikiran itu. Hingga akhirnya Allah menjawab doa Saya
dan orang tua Saya. Saya mendapatkan selebaran, Ternyata eh ternyata selebaran yang Saya temukan adalah awal Saya mengenal BIUS.... ya benar BIUS. Pandangan pertama awal kita berjumpa (kayak lagu Arafik neh)....
Ya, ya BIUS, Beasiswa yang didambakan banyak putra-putri potensial
untuk dapat berkuliah di ITB.... Penemuan selebaran tersebut, bagi Saya,
melebihi penemuan James Watt atas mesin uap yang dapat memunculkan
Revolusi Industri di Inggris, penemuan Max Planck atas teori kuantumnya
yang mentransisi fisika menuju Fisika Modern, penemuan Einstein atas
Efek Fotolistik yang menambah perbendaharaan fisika, penemuan KPK atas
rekaman pembicaran bos PT. Massaro, Anggoro Widjoyo, yang memunculkan
teori persaingan-baru antarlembaga negara di Indonesia yang kita kenal
dengan Teori Cicak-Buaya dan bahkan mengalahkan penemuan Mamah Laurent
atas takhayul kiamat 12 Desember 2012 yang memunculkan
perdebatan antarparanormal Indonesia dan juga memunculkan Sidang
Paripurna Majelis Paranormal Roksi (MPR). Setelah penemuan selebaran
tersebut, Muncullah Mentari di Cawandatu yang menghangatkan asa untuk
menggapai cita.... Hari itu juga, Saya bersama teman Saya, Rayyan,
langsung mencari informasi BIUS ini.... Dengan semangat Saya dan Rayyan,
singkat cerita, kami menyiapkan dokumen kelengkapan persyaratan BIUS.
Setelah kelengkapan selesai, Saya mengirimkan langsung ke Bandung karena
memang sudah hampir deadline. Kalau dikirim via pos
dikhawatirkan terlambat. Kami pergi jam 7 malam dari Karawang, kota
lumbung padi dan lumbung keterbatasan, salah satu kota yang dijadikan
tempat penempatan orang-orang Jawa untuk proyek penanaman padi pada
zaman Hindia Belanda. Kami tak mengetahui bahwa pukul 19.00 WIB sudah
kehabisan bus ke Bandung.... Kami pun naik bus ke kota lain yang
kebetulan melewati Bandung tapi tidak transit di terminal.... setelah
sampai di Bandung, dengan gegap gempita, kami turun di tanah Parahyangan
tempat Putri Dyah Pitaloka dilahirkan, secara ilegal di jalan tol
sekitar Cimahi.
. Kami terus berjalan, lagi-lagi kami sial, ternyata angkot arah Dago sudah tidak ada karena memang jam sudah menunjukkan arah pukul 00.00 WIB. Terpaksa kami merogoh kocek lebih dalam untuk membayar ojek, alat transportasi khas Indonesia yang muncul akibat desakan ekonomi sehingga memanfaatkan motor pribadi untuk dijadikan mode transportasi. Singkat cerita, kami tiba di kampus Ganesha pukul 00.45 WIB. Kebetulan masih ada penjual ayam bakar dan pecel lele yang masih tersisa.... kami pun mencoba jaga gengsi sebagai calon mahasiswa ITB dengan memesan bebek goreng. Ternyata kami tak tahu harganya mahal banget.... Apa yang terjadi? abrakadabra.... uang kami makin tak cukup untuk esok hari. Setelah makan, kami mencari Masjid Salman ITB tapi tak ditemukan (ya iyalah bentuknya sangat beda dengan masjid umumnya, red.). Akhirnya kami tidur di bangku besi pinggir jalan tepatnya depan lapangan parkir TL. Keesokan harinya kami terpaksa mendatangi direktorat tanpa sarapan karena uang yang sudah sangat minim. Setelah mendaftar dengan berbagai ujian mental termasuk antri, kami pun pulang dengan menggunakan kereta api. Membelah gunung-gunung Bandung, menyusuri hutan hijau.... dan tibalah di Kabupaten Karawang untuk menunggu harapan, harapan pengumuman BIUS. Menghitung hari detik demi detik. Jam berlalu silih bergantian, hari berlalu dengan senyum mentari, minggu berlalu dengan penantian terpaku.... haripun berlalu.... suatu hari.... datanglah pengumuman penerima BIUS. Sunarya, anak hitam manis, berperawakan kecil mungil dengan senyum gigi putihnya dan aroma wangi tubuhnya, siswa tampan dari SMAN 1 Telagasari merupakan salah satu nama yang berderet di antara 200 orang lainnya dari seluruh pelosok Nusantara.... Hatiku gembira riang tak terkira mendengar berita kabar yang bahagia.... (kaya lagu Boneka Cantik karya Mahmud Syam yang dinyanyikan Almarhumah Elia Kadam ya?).... Namun sayang 1000 kali sayang kegembiraan tersebut sedikit terpatah karena Rayyan tak diterima.... Kini dia bekerja untuk mengikuti SNMPTN tahun depan.... cayo Rayyan. Bebek goreng yang mahal itu dan kampus impianmu itu, juga kursi besi itu, menunggumu.... ITB.... Dengan bimbingan relawan BIUS, Kak Putri, melalui SMS, Saya pergi ke Bandung dengan sejuta harapan yang ada. On the way, tebersit rasa sombong sehingga tersentuh orang pun tak mau.... Maklum, calon mahasiswa ITB.... eh maaf lagi ya! sombongnya kambuh lagi nih…. Setibanya di Bandung Saya bertemu dengan teman lain dari seluruh pelosok Nusantara. Seakan kami disatukan oleh cita-cita Gajah Mada yang ingin menyatukan Nusantara, kami semua semangat menghadapi ujian yang akan dihadapi. 200 orang itu tinggal di barak.... semua bercerita, semua gembira dipandu relawan yang setia dan Bu Betty yang keren abis ya! Ujian berlalu…. hanya 27 orang yang lolos lewat USM Terpusat…. Saya tak putus asa, Saya nekat untuk ikut SNMPTN.... Pilihan pertama USM adalah FMIPA ITB dan pilihan kedua adalah universitas lain.... Ketika SNMPTN Saya pergi ke Bandung dan apa-apa serba sendiri.... akhirnya, selesailah sudah.... Saya menunggu hasil SNMPTN.... Ketika malam Saya tahajud, Saya berdoa " Ya Allah jika Engkau Meridhai hamba-Mu kuliah di ITB maka perkenankanlah ya Allah.... Namun apabila tidak, hamba yakin yang Engkau Putuskan adalah yang hamba butuhkan ya Allah.... Hamba akan mencobanya lagi pada SNMPTN tahun depan ya Allah".... Akhirnya doa seseorang tersebut dikabulkan dengan datangnya SMS Kak Putri, "Sunarya, kamu ikut SNMPTN kan? selamat ya! berdasarkan berita yang ada kamu masuk FMIPA. Tapi kalau ga percaya ntar Saya tanyakan Bu Betty lagi ya!” Singkat cerita, Saya daftar ulang ke direktorat untuk yang kelima kalinya.... yang pertama ketika daftar BIUS, yang kedua ketika jalan2, ketiga ketika mau pulang dari daftar BIUS, keempat ketika daftar USM bersama 200 orang calon penerima BIUS.... Saya daftar ulang SNMPTN tidak pulang lagi hingga sekitar 2 minggu karena langsung ada PROKM ITB.... Daftar ulang berlalu, PROKM yang menjadi ajang perkenalan berlalu, Saya pun resmi menjadi mahasiswa ITB dengan predikat penyandang penerima BIUS.... Kuliah pertama pun dimulai, rasanya mimpi bisa menuntut ilmu di kampus tempat menelurkan tokoh-tokoh hebat. Soekarno, Sang Insinyur dengan orasi ulungnya terutama ketika menggemparkan dunia dengan pidatonya di depan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan judul Membangun Dunia Baru Kembali, Sahrir, seorang pejuang muda sejati, Habibie, cendikiawan yang membawa Indonesia menjadi negara pemroduksi pesawat mengalahkan Jepang yang pada saat itu belum memiliki teknologi sehebat Indonesia dalam hal kedirgantaraan.... Rasanya Saya masih menganggap bermimpi karena baru saja Saya bermimpi kemarin dan saekarang sudah nyata. Ketika menginjakkan kaki sebagai mahasiswa ITB yang terlintas hanyalah kebanggaan yang tak terkira. Kebanggaan menjadi adik kelas Soekarno, kebanggaan menjadi penghuni Kampus Ganesha. Sebagai mahasiswa ITB, Saya berjanji menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.... Saya berjanji. Penerima BIUS jalur SNMPTN berjumlah 13 orang menjalani Bridging susulan yang dipandu Kak Ahmad, untuk mengatur jalannya Bridging dari minggu ke minggu. Dari Bridging banyak hal yang dipelajari tentang bekal awal yang harus dimiliki mahasiswa.... ke-13 orang menyatu dengan 27 penerima BIUS lainnya menyatu membentuk kesatuan yang abadi. Keempatpuluh BIUS-ers ini menyatu bersama. Banyak cerita yang telah diukir, banyak acara yang dilalui, banyak pula keakraban yang terjadi di antara anak-anak penuh harap ini.... 3 bulan berlalu, BIUS-ers berjalan dengan ciri khasnya masing-masing. Badawi dengan bab cintanya, Verry dengan logat lucunya, Bibit dengan kedewasaannya, Ardian dengan dakwahnya, Irwan dengan kegiatan aktivisnya, Nurul dengan bahasa puitisnya, Setyo dengan kalkulusnya, Azka dengan semangat pencarian makan gratisnya, Ummi dengan jiwa manajemennya, Arai dengan cerita-cerita yang menghebohkannya, Karim dengan perencanaan planonya, Widi dengan sifat ndesonya, Luki dengan ceplas-ceplosnya, Imron dengan bahasa khas F menjadi P-nya, Icha dengan bahasa kealimannya, Pomto dengan sifat lucunya, Lutfi dengan kacamatanya, Ical dengan misteri diamnya, Arbi dengan jiwa Betawi-nya, Haris dengan gaya kokonya, Edi dengan capsa-nya, Nirmala dengan rambut keriting dan jalan cepatnya, Reychal dengan sifat pelupanya, Teguh dengan bahasa kepemimpinannya, Listia dengan diam emasnya, Nurcha dengan jilbabnya, Surya dengan Sooko-nya, Fafa dengan kejantanannya, Susi dengan kulit putihnya, Topan dengan cambang dan ketampanannya, Antika dengan rok putihnya, Leo dengan sakitnya, Susanto dengan Way Jepara-nya, Winda dengan wajah manisnya, Eka dengan program arisannya, Yeni dengan senyum kewanitaannya, Neni dengan senyum maut dan rahasia dibalik dirinya, Piska dengan ketomboian dan rambut Charlie ST12-nya, Wulan dengan pendapat yang menusuknya.... dan hal lain yang tercipta....
Kini 3 bulan sudah berlalu.... Kini, BIUS 2009 bersatu
untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah didapat.... Kini, ke-40
BIUS-ers, panggilan penerima BIUS, siap berusaha menjadi yang terbaik. BIUS-ers siap menjadi agent of change
untuk Indonesia.... Pesan: kita BIUS adalah penerima beasiswa, jangan
sampai kita terlena.... apa yang kita terima harus kita
pertanggungjawabkan pada Tuhan, keluarga, dan pemberi beasiswa ini....
dengan semangat kita harus jadikan BIUS seperti logonya yang penuh
warna-warni dalam satu ikatan.... bagi sahabat BIUS-ers. Kita songsong Generasi Kedua dari BIUS.... Kita songsong Reinkarnasi BIUS 2010.... Kita
kalahkan reinkarnasi Kera Sakti. Kita tunjukkan kita bisa merangkul
Adik-adik kita.... Kita buktikan bahwa kita akan mengikuti jejak Relawan
BIUS. Kita ikuti jejak Pahlawan BIUS.... Kita sukseskan BIUS 2010....
Gemparkan Nusantara dengan informasi BIUS ini ke seluruh Indonesia....
Sukseskan "Satu BIUS Untuk Semua”. Amin.... Bagi Adik-adik pendaftar BIUS, buktikan mimpi kalian. Buktikan kalian bisa. Buktikan Laskar Pelangi
terjadi dalam diri kalian. Mari kita bersatu.... kami kakakmu.... siap
merangkul kalian.... Semangat Adikku.... "SALAM HEBAT UNTUK KITA YANG
HEBAT". Kesan: Semua cerita ini
akan kita kenang hingga kita menjadi orang sukses semua.... Sahabat
BIUS-ku.... kamu temanku.... relawanku.... kamu pahlawanku.... Saya
bangga dengan perjuangan kalian....”
Langganan:
Postingan (Atom)