10 Mei 2015

SMAN I TELAGASARI

SMAN I TELAGASARI
Karya Sunarya


Pagi telah menawarkan cerah terang mentari.. Pagi pun bergegas menghamparkan hijau sawah untuk menjadi karpet hijau sang anak bangsa.. Pagi  juga menyambut putra-putri terbaik untuk menjemput asa.

Kami bergegas menemui pahlawan tanpa tanda jasa di sekolah kami. Bersenjatakan kapur di tangannya, kami siap berperang melawan keterbelakangan, kemiskinan dan ketertinggalan.

Masih ingat dalam ingatan, ketika ribuan padi merunduk mengantar perjalanan kami menuju sekolah tercinta itu. Sesekali mereka menari gembira melihat semangat kami yang meretas pematang lurus nan panjang.

Di sudut kota, berdiri sederhana tapi penuh makna sebuah sekolah yang menyimpan jutaan cerita. Sekolah Warriors, begitu orang menyebutnya. Itu Karena memang kami dididik berdiri sama tinggi, duduk sama rendah untuk serempak menggunakan seragam sepatu warriors. Sepatu yang menjadi bagian dari sekolah kami, identitas kesederhanaan sekolah kami.

Berdiri di sudut kota karawang, sekolah kami terus menyulam benang prestasi dan menjait lembaran karya.

Di sudut kota ini, kota dimana Singaperbangsa dengan gagah memimpin, kami terus menuliskan lirik-lirik asa dan menyanyikan melodi cinta.. 

Smanet, itu nama singkatnya. Disana, aku temui bagaimana fisika dibagi menjadi dua sekte.. Fisika Bu Haji dan Fisika Pak Endang.. Namun, nampaknya sekarang mesti diganti jadi Fisika Bu Haji dan Fisika Pak Haji.. Hehe. Pak Haji mengajarkan bahwa hidup mesti mengalir layaknya Fluida.Dari Beliau pula kami belajar bahwa tegas tak berati marah. Beliau siap memarahi hanya untuk kami mengerti bahwa cara laki-laki mencintai adalah seperti itu. Pak Haji yang memiliki suara serak menggetarkan bulukuduk kami untuk siap menatap Fisika.Berdiskusi dengan alam melalui tarian fisika.. Untuk beberapa cewe, Pak Haji adalah sosok cowo ideal.. Keras tapi tegas.. tanpa basa-basi.. visioner dan memiliki jiwa open mindset.. Selalu belajar dan terus belajar tanpa mengenal usia... Mungkin ketika kita sebagai siswa dulu, kita agak risih dengan "marahnya Beliau" tapi saya yakin ketika kita udah JEBROG kita akan tau apa arti "marah" Beliau. Cieeeh aaahhh .. Fisika begitu lengkap dijelaskan oleh Pak Haji dan tak lupa Bu Haji melengkapinya. Bu Haji berujar bahwa kami mesti tegar menjalani hidup layaknya benda tegar... Beliau mengajar sambil duduk dan tak bergerak adalah aplikasi lain dari sistem benda tegar... hehehe . Duduknya Bu Haji tanpa bergerak adalah PRAKTEK ALAMI dari  Hukum I Newton yaitu kelembaman.. Duduknya Bu Haji adalah PRAKTEK ALAMI tentang Keseteimbangan Bend Tegar .. hehehe. Guru Fisika,  keduanya memiliki tingkat kecerdasan dan kreativitas yang sangat tinggi.

Disana pula, kita sesekali terngiang kenangan malaikat bernama Bu Fathonah dengan Buku Amal Shalat ..
 'Kamu shalat berapa kali kemarin?'.. Hehe. Itulah pertanyaan malaikat tersebut. Malaikat yang baik hati dan tidak sombong. Malaikat yang ANTEB ketika mengucapkan kata-kata FE'EL MUDHOREE. (Jangan sambil dipraktekin yaa !!!) .. Malaikat yang  ramah, sopan dan rajin mengaji. Tapi saya belum tau Beliau rajin menabung atau tidak soalnya ga pernah liat rekening tabungannya . hehe..hehehe. Waktu itu ketika Beliau masuk ke kelas, seketika kelas berubah menjadi jembatan Siratol Mustaqim mengingat buku pertanyaan shalat telah erat tergenggam di tangannya.. Dalam menyelami keimana dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, ada malaikat lain selain Bu Fat. Malaikat lain tersebut adalah Bu Darsih. Dengan suara khas Ibu-Ibu rumpi kita belajar Agama Islam. Kami menjadi siswa yang beriman... Mendengar suara yang khas Ibu-Ibu membawa kami pada usia 5-6 taunan dimana kami mendengar penuh hikmat lantunan suara yang tercipta oleh pita suara Beliau.. hehe.

Di SMANET , kami mendapat mata pelajaran baru. Matematika Kenegaraan.. Yaap betul, Pak Udin. Pengajar Matematika yang nasionalis. Menggebu-gebu. Wawasan akan kehidupan berbangsa dan bernegaranya kuat. Argumennya meyakinkan. Matematika selera Kenegaraan. Itulah mata pelajaran kami. kumis dan sisa rambut halus di GODEG beliau menambah kelengkapan Beliau sebagai cowo yang matematis. Selain Beliau, Pak Hamim dengan deret aritmatika yang menempel di kumisnya, menambah kesiapan kami mencintai matematika.  Kumis ala Caca Handika tersebut menjadi identitas Pak Hamim. Dengan kumis yang naik turun karena tersundul bibir yang sedang berbicara itu, kami dengan yakin siap mencoret-coret buku matematika kami (dicoret-coret karena kepusingan .hehe).. Dengan berteman ribuan soal, Pak Budi datang dan mengajak kami bermalam minggu dengan tugas matematikanya... Memang Pak Budi ini adalah tipe guru dengan jurus Serangan Seribu Soal. Kalo SAILORMOON memiliki jurus "dengan kekuatan Bulan" tapi lain halnya dengan Pak Budi yang punya jurus "dengan kekuatan soal ribuan".. heheh.. Jurus tersebut berhasil membuat semua siswa terkulai .. hehehe... Guru matematika lain adalah Pak Suswara.

Di sudut lain, terciptalah dua manusia corel. Pak Yusuf dan Pak Teguh.. Dengan langkah Tegap dan aduhai Pak Teguh menginstall otak kita dengan muatan corel.  Tujuan beliau mulia, hanya ingin foto profile FB anak didiknya jadi CANTIK DAN GANTENG akibat edtian corel. (Yaelaaaahhh) Hehe. Berteman dengan Pak Yusuf yang jago excell, Pak Teguh siap mengkomputerisasi hati yang kontroversi ini.. Semboyan mereka adalah bersatu kita Teguh bercerai kita tak bertemu Pak Teguh.. Hmm. Pak Teguh dan Pak Yusuf adalah dua sosok dalam satu senyawa .(cieeeh semoga langgeng ya Pak! AAAmiiin).

WARRIORS adalah siswa yang sederhana tapi imajinatif, kreatif, inovatif, solutif, nakaltif, urakantif dan yang pastinya anak sawahtif. Kami juga adalah siswa yang selalu mengisi kebugaran ke tubuh kami. Karena bagi kami, di dalam tubuh yang sehat terdapat wajah yang ga pucat. Untuk masalah ini, Pak Asep dan Ayah Zaffal yang menanganinya. Sebelum goyang dumang populer, goyang inul, goyang itik dan goyang yang lainnya poupuler, kami telah lebih dulu goyang melalui erobik yang selalu dilakukan hari jumat jam 6 ga boleh telat. Dari AEROBIK itu kita dapat belajar bagaimana jadi cowo yang aduhai (maaf saya lagi ngebayangin intsruktur aerobik cowo nya. hehe).. Kami jadi terbiasa aerobik di pagi hari. Ketika orang lain masih sibuk menorehkan kerak telor di pipinya (tidur ngacay), kami sudah siap dan bugar untuk aerobik di pagi hari. mantaaappp.. Terkadang, kami disuguhi cemberut2nya Pak Asep karena Ayah Zaffal yang susah diatur. Maklum, Ayah Zaffal adalah Rhoma Irama kedua. Beliau sudah berkelana kemana-mana. Tidak ada yang tau pula. .Ayah Zaffal adalah sosok petualang sejati. Ayah Zaffal adalah generasi awal terciptanya Jejak Si Gundul Trans7. Bagaimanapun, kami bangga dengan beliau berdua. Karena dimanapun kami kini, siapapun kami kini kami selalu bugar dan gembira.

Selain sebagai siswa, kami adalah rakyat Indonesia. Oleh karena itu,  kamipun belajar bahasa Indonesia agar kami dapat berkomunikasi dengan warga Aceh hingga Papua. Bu Neneng, itulah namanya. Di dunia maya beliau menamai akun FB nya dengan nama NENENG MANOHARA. Memang tak dapat dipungkuri, aura ibu kami ini layaknya manohara yang mampu menaklukan putra raja.. Kami selalu disuguhi banyak cerita teladan tentang anak-anak Beilau yang hebat dan ga ada duanya. Dengan besutan beliau pula, kami diajari bersandiwaara di setiap akhir semester..

Bu Susi, Ibu yang serba tahu. Dari penyakit kutil ampe ampe cara menghasilkan anak kembar beliau pengalaman. Macam-macam jamur pun beliau perkenalkan tak terkecuali jampur yang menempel di pipi anak yang males mandi.. Hehe. Jauh sebelum susi similikiti terkenal, Ibu Susi sudah malang melintang dengan ilmu Bios nya..

Pak Soleh, Sosok guru yang gagah. Sangat nampak jelas, aura ketampanan dan kegagahannya tak lekang oleh masa. Beliau multitalent. PLH oke, Biologi pun mantap. " Mau kalian apa siihhh??? bla bla bla " Kalimat itu yang selalu mengawali nasihat beliau sebagai orangtua kami. Kami merasa nikmat dan merasakn diperhatikan jika beliau menasihati kami. Kami merasakan kehangatan itu. Terimakasih Pak.

Sebagai warga negara yang baik kami diajari kewarganegaraan oleh Pak Masdi. Pak Masdi selalu menghadirkan bahan belajar yang kreatif dan inovatif. Belajar diarahkan ke hal yang lebih interaktif. Kumis yang menempel di bibirnya mengingatkan kita bahwa kita sebagai bangsa harus memiliki pagar kebangsaan.. Lain hal dengan Pak Masdi, maka Bu Eha mengajar dengan cara bercerita. Kami selalu menjadi warga negara dan pedngar yang baik ketika beliau bercerita...

Kami adalah WARRIORS. Kami adalah sederhana. Kami adalah siswa yang selalu menciptakan berbagai reaksi hidup.. Sedih, tawa, senang dan semua reaksi kehidupan. Ngomong masalah reaksi, jadi inget kimia. Dengan hantaran pelan dan lembut Bu Dewi dan Hantaran superpelan pelan Pak Dadi, kami diajar mengenal banyak reaksi. .. Bu Dewi yang memiliki nama lengkap RR Dewi dengan sangat apik mengajarkan kimia. Hngga saat ini, saya masih bingung apa kepanjangan RR tersebut.

Disini, kami selalu mendapat pujian, SMA Mewah.. Mepet Sawah... Entah pujian entah sindiran. Tapi kami sebagai Anak Warriors akan tetap siap mendunia.. Dengan modal wan tru tri por fiv six en sepen kami siap Go internasional. Dengan anggun berbalut Gincu merah yang menempel di bibir, Bu Tri Sudarwati selalu mengaping kami untuk menyematkan lidah Ratu Elisabeth agar kami fasekh mengucapkan wan tru tri por fiv six sepen menjadi one, two, three, four, five,six,seven.. Ketika Bu Tri masuk kelas, seketika siswa cowo membawa khayalnya ke film-film FTV berjudul "Guruku calon gebetanku". Entahlah, Memang otak cowo ga pernah bisa beres. Tapi walau begitu, Kami selalu siap belajar one two three four five six seven. Pak Amir menjadi guru Bahasa Inggris berlogat INDONESIA... I like it.. hehe.. Pak Yayat menjadi Guru Bahasa Inggris dengan jiwa bisnisnya.. hehea

Disisi lain, kami juga diperkenalkan bahasa lain di dunia ini. Yah sejarahnya singkat saja, kami dinilai perlu mengetahui bahasa lain selain bahasa Inggris. Harapannya jelas, agar kita Go Internasional. Selidik punya selidik kami dinilai kuat keislamannya. SMANET identik dengan keislamannya. Maka untuk mendukung itu, Bahasa lain yang kami pilih adalah Bahasa Arab.. Bukan Jepang , bukan jerman , bukan pula Tiongkok . Kami yakin, pemilihan bahasa Arab ini ga ada kaitannya dengan teksturisasi wajah kami yang mirip TKI. Tapi kami optimis bahwa pemilihan bahasa Arab ini semata-mata karena ada aura keislaman yang kuat di wajah-wajah kami.  Untuk urusan ini, kami belajar fiil mudharee bersama Wan Arif. Bukan wan Fuad apalagi Wan Abud karena mereka sibuk jualan di Tanah  Abang. Dengan polesan Wan Arif kami siap menatap gersangnya padang pasir . Bersama beliau kami siap menemukan oase ilmu disaat dahaga kami sebagai remaja. Walau terkadang di kelas, ketika beliau mengajar terdengar suara gambus dan lantunan suara Ummi Kulsum bernyanyi, tapi kami tetap fokus dan fokus belajar..

Selain menatap masa depan, di telinga kamipun selalu terngiang orasi Sang Proklamtor. " Jangan sekali-kali melupakan sejarah". Untuk menindaklanjuti orasi tersebut, kami digembleng oleh Pak Anwar, Bu Tirona dan Pak Agus. Ada yang unik, Bu Tirona selalu mengajar sejarah dengan semangat juang 45.. Mendengar gelegar beliau, kami seakan dibawa ke suasana perang teluk  yang terjadi antara 2 Negara yaitu Irak dan Kuwait. Untung sajah kita sudah bisa bahasa Arab. hehe. Mendengar Beliau mengajar memang asik. Bagi kami, Masa lalu adalah masa lalu yang harus dipelajari dan harus diungkit dan diingatkan aku.  Kata siapa masa lalu janga diugkit dan jangan diingat?? Itu hanya Inul yang bicara demikian. Nampaknya Mbak Inul mesti berkunjung ke SMANET dan belajar sejarah dan masa lalu bersama Bu Tirona.

Membahas bidang lain, dalam hal ekonomi misalnya, ada istilah jangan besar pasak daripada tiang. Kami paham, kami anak muda yang punya penghasilan pas-pasan. Sedangkan pulsa? ngasih jajan Baso Mas Eko ke cemewew? ngajak nonton ke Karawang Theather? nganter beli pulpen ke toko kiki?  dan lain-lain menguliti kulit dompet kami terutama kaum cowo. Maka dari itu, Pak Habib, Bu Marlina hadir di tengah kami. Tepatnya sih hadir di depan kelas. bukan hadir di tengah kelas. Dipadupandankan Akuntansi oleh Bu Iyah, kami yakin dan mantap untuk membelanjakan harta kami di setiap harinya. Pak Habib yang gesit, Bu Marlina yang tegas dan mengajar dengan nuansa gadis Bandung dipandakan dengan cara mengajar Bu Iyah yang keibuan membuat kami yakin bahwa kami Jagonya dalam MEMONOPOLI  aset-aset yang ada di Hati kamuuu.. iaaaah Kamuuuu..

Dalam hal komunikasi dengan manusia lain kita juga diajarkan Sosiologi dan Antropologi oleh Bu Ai, Bu Ida I, Bu Ida II.  Bu Ida I= Ida Nuraida. Bu Ida II= Ida Widaningsih. Kami jadi tahu arti bergaul. Logat Bu Ida I yang begitu halimpu dan kalem membuat kita menjadikan suasana di dalam kelas seperti kumpulan anak TK yang jebrog.. Belajar di SMA tapi rasa TK.. Gapapa, itu baik untuk penyehatan Otak.. hehe.. Bu Ai, sosok guru mungil yang kuat membentuk argumen. Jarang ada sosok wanita yang dengan mudah mengeluarkan ide dan gagasannya. Ucapan yang mengalir dan sistematis memang menunjukkan bahwa Beliau adalah sosok guru sosial yang mantap. Maka tak heran jika beliaupun sering ditugasi lain mata pelajaran seperti sejarah dan Geografi.  Untuk Bu ida II, Saya ga bisa berkomentar banyak. Kelahiran yang hanya terpaut 9 tahun dengan saya, membuat saya tak bisa berkata-kata dan tak objektif menilai. Entahlah.. Biarkan waktu yang menjawab (heheh ga jelassss)..

Dalam membangun manusia. perlu dibangun sains, teknologi dan seninya. Tak terkecuali agamanya. Untuk masalah berseni, Kami,  The Warriors dididik oleh Pak Lukman. Sosok Jajaka Purawakarta yang memiliki jiwa seni yang tinggi. Badan tegap, jangkung, berkumis dan berjiwa seni menambah perbendaharaan wibawa yang melekat di diri Beliau. Kami diajari memBULLY tanah lempung untuk dibentuk karya seni Kriya. Selain itu, kami dikenalkan titik hilang. Pepatah yang Beliau pegang teguh adalah habis Titik hilang terbitlah terang. Titik Hilang mengajarkan kami bahwa angle berbeda dalam melihat benda akan menghasilkan citra yang berbeda. Dahsyat... Objek andalan beliau untuk Lukisan titik hilang adalah Mushola Smanet. Entah dari jaman kapan dan entah sampai kapan Mushola itu akan dijadikan model titik hilang.. Terkadang, disitu saya merasa sedih. Mushola jadi model tapi ga pernahdibayar. hehehehe..

Selagi kami remaja, kami melihat banyak perubahan terjadi.. Cowo dan cewe kini mulai beda. dan beranjak dewasa perbedaan itu makin nyata. Perbedaan antara cowo dan cewe ini memunculkan banyak masalah. Masalah ini yang sering kita kenal Urusan ABG. ABG dengan segudang masalah merupakan hal wajar. Perubahan emosi dan mental mengakibatkan komplikasi masalah ABG kian bertambah. Maka dari itu, Sekolah kamipun menyediakan layanan konseling. layanan untuk curhat ABG.. Mulai dari putus pacar ampe putus tali sepatu maka konseling siap membantu. Penghuni di Ruang konseling adalah Pak Pendi dan Pak Dedi juga Pak Anwar. Ada kisah unik untuk Pak Pendi, ternyata beliau juga pernah jadi ABG yang butuh konseling.. cieeeeeeeehh. cieeeehhhh...Untuk Pak Pendi, Ada ikatan batin yang sangat kuat antara saya dan Pak Pendi (JANGAN NGERESSS!!!!). Ikatan batin itu terjalin karena saya termasuk siswa yang paling sering telat bayar SPP(Pada saat itu belum ada program sekolah gratis). Dengan kerendahan hati Beliau, Beliau mengatur semua Hutang saya untuk dibayar lunas. Terkadang dibayarkan dari Uang kencleng atau dari uang beasiswa. Kadang, ketika saya dapet lombapun, uangnya diatur AYAH PENDI untuk dibayarkan ke sisa tunggakan SPP. Hal lucupun terjadi, ketika saya mengikuti lomba puisi bahasa sunda, saya menjuarainya dan akhirnya DIAJAK traktir stick daging oleh Beliau. Beliau seraya ngejek manis berkata "Hayu ya makan sing kenyang pan jarang-jarang kan makan Stick" .. HAHAHAHAHA... Hal tak terlupakan dan paling penting adalah ketika saya akan pergi ke Bandung untuk menjemput Kampus ITB. Beliau memberi uang 300ribu rupiah. Nominal 300ribu rupiah disaat tahun 2009 itu sangat besar.. Hingga saat ini, saya pribadi ga akan pernah bisa membayar perjuangan Beliau... LOVE U AYAH!!!! Untuk Pak Dedi sendiri, Beliau adalah raja bagi istana cinta Bu Dedi.. Dan Bu Dedi adalah satu-satunya wanita yang bisa mensotokan Pak Dedi.. Soto BU Dedi..

Sosok berkumis dengan belahan dada bak Ridho Rhoma adalah sosok lain yang kami hormati di sekolah kami. Bernama lengkap Suroto lahir di GiriWono,suami dari Bu Suroto yang jualan Soto kita sebut saja Beliau Pak Oto. ... hehehe.. Sosok guru Kimia ini lebih populer dengan peran beliau sebagai Wakasek. Kemampuan lobi dan komunikasi Beliau mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan fundamental di kampus Smanet. Kmemampuan manajerial Beliau sudah tak diragukan lagi. Ketika ngajar Kimia, kita selalu ingat bagaimana teori atom kismis nampak jelas ditubuh Beliau.. Kismis berbaur di seluruh tangan dan dada. Sejenak, suasana tersebut membawa kami pada sosok pria idaman.. (cowo idaman= kesangan, berbulu di tangan dan dada, pinter nyanyi.) .Jurus andalan beliau adalah nyanyi mencok di jendela sambil mengingat mantan dengan sesekali memantau keberadaan Bu Oto untuk memastikan keadaan aman dan terkendali.. hehehe.. We Love U Pak..

Dalam perjalanan kami, kami kehilangan sosok guru Bahasa Indonesia yang kritis dan wibawa. Beliaulah Bu Ani.. Sosok guru yang mengajar dengan jelas dan rinci. Kecintaannya terhadap bahasa dibuktikan dengan cara mengarnya yang jelas.. Selain itu, sosok lain yang telah berpulang adalah Bu Heri. Sosok Guru Bhasa Inggris yang gigih memperjuangkan kami untuk selalu show on dalam lomba speech contest dan lomba berbau bhasa Inggris. Totalitas Beliau dalam bahasa Inggris sangat terlihat pada tanggungjawab yang beliau laksanakan... Beliau rela pulang petang hanya demi mengais kami anak-anaknya yang sedang latihan demi target juara lomba... Satu hal yang saya kagum dari Beliau adalah perjuangan Beliau sangat luar biasa..We Love U BU Heri... . . Kami yakin, Beliau berdua telah nyaman bersama Tuhan di syurga....

SMAN I Telagasari terus menunjukkan taringnya, terakhir ada temen saya yang ingin menunjukkan taringnya.. Sunana.. Rayyan dan masih banyak lagi temen-temen yang ingin menunjukkan taringnya. Dalam keluarga sederhana ini, kami terus memunculkan asa yang terbentang di jalan syech Quro. Jalan yang namanya diambil dari salah seorang penyebar agama islam di Karawang dengan suara yang sangat merdu. Syech Quro, sosok ulama yang menyirami tanah gersang di Karawang dengan keimanan. Kini, makam Beliau menjadi situs jiarah. Tidak aneh jika Karawang telah memiliki DUPAN (DUnia PANembahan) jauh sebelum dufan yang kini hendak dibangun di Karawang Barat.




Kembali ke sekolah kami, kami selalu ingat akan sejarah sekolah kami. bagaimana ketika sekolah kami diperjuangkan untuk bisa berdiri yang digagas oleh sespuh-sesepuh yang merasa perlu ada Istana Ilmu di Telagasari.

Kami kini adalah bibit yang siap ditabur di seluruh penjuru dunia. Meski begitu, kami akan tetap mengingat kenangan yang menempel di dinding sekolah kami

Kami kini adalah manusia yang siap mengabdi. Meski begitu, kami tak akan lupa makanan asli kami, soto, ketoprak, es teh Anis dan semua kenangan itu.

Kami kini alumni. Tapi kami tetap anak SMAN I Telagasari. Kelak kami akan tetap butuh ibu kami ketika kami salah langkah..

Kami kini telah berpencar. Meski begitu, kami akan tetap mengenang bahwa kita telah berperang dengan alat seadanya. Bapak/Ibu, kami anakmu kini pun sedang berperang. Doakan kami untuk ikut menyebarkan ilmu ini agar Samnet semakin wangi. Walau tempat kami berbeda, kami tetap berperang untuk merebut asa di langit sana..

Kami disini tak akan lupa.. Tak akan lupa ketika lorong sekolah menjadi tempat lari-larian.. Taka akan lupa ketika kami di-MOS dengan wajah unyu-unyu bermahkotakan daun Nangka.. Tak akan lupa ketika cinta mekar diantara senior dan junior, ketika cinta hadir diantara teman sebaya.. Tak akan lupa ketika Ibu/Bapak guru menjadi pengasuh kenakalan kami

Kami disini tak  akan lupa Ketika tiang basket itu jadi tempat tes praktek olahraga.. kami tak akan lupa ketika sudut-sudut kelas mnyaksikan kami menambah pertemanan..

Kapanpun, kami akan kembali mengisi lorong-lorong sekolah itu dengan jiwa anak remaja.. Kapanpun kami akan belajar lagi di sana dengan peran yang digantikan anak-anak kami kelak untuk melanjutkan cerita  SMANET SEASON 2

12 komentar:

  1. sungguh cerita yang hebat yang berceritakan Alamamater SMAN 1 TELAGASARI...patut di baca oleh siswa sman 1 telagasari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan share saja. supaya cerita SMANET tetap menggema

      Hapus
  2. Akhirnya bisa baca versi full... Keren yaya.. Izin Share ya

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Bagus bgt Yaya, jadi flash back lagi waktu dulu SMA di SMANET :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengenang masa peralihan. polos tapi mulai dewasa.hehe

      Hapus
  5. Balasan
    1. Yaaah begitulah kira-kira Dang . hahahahahahaha

      Hapus
  6. Sedih:( bbrapa bulan lagi keluar Dari sekolah itu:(

    BalasHapus